Save Me Human, By Rhino
- Rabu, September 30, 2015
- by
- Riz Altaf
source: houseofinfographics.com |
Manusia biasa memanggilku dengan sebutan “Rhino”, nama dari
kata Rhinoceros Sondaicus atau Badak Jawa. Tubuhku besar, kulit berwarna
abu-abu dengan dengan tekstur kulit yang tidak rata dan berbintik. Sekarang aku
hidup di Taman Nasional Ujung Kulon dengan teman-temanku yang hanya sekitar 50
ekor saja.
Setiap hari aku mencari makan, menjelajahi hutan hingga
puluhan kilometer untuk mencukupi kebutuhan tubuhku. Makanan kesukaanku adalah
daun-daunan dan ranting pohon. Aku suka sekali dengan daun-daun langkap dan
bangban. Untuk itu aku butuh lahan yang cukup
luas untuk mencari makan. Dan Aku juga suka mencari makan di tempat yang
sepi tanpa ada gangguan di sekitarku. Ini yang membuatku terkenal sebagai hewan
yang suka menyendiri. Aku juga suka mandi di lumpur dengan cara membuat kubang
dari tempat yang terdapat genangan airnya. Seperti rawa-rawa adalah salah satu
tempat favorit aku.
Walaupun aku tidak bisa melihat dari jarak jauh, tapi aku
memiliki indra pendengaran dan penciuman yang tajam. Seringkali aku mendengar
suara gerakan manusia ketika aku sedang asyik bersantai di kubangan yang aku
buat. Aku tahu tidak semua manusia jahat, tapi aku masih takut dengan manusia.
Apalagi jika aku ingat banyak temanku yang mati di luar sana karena dibunuh
oleh manusia hanya demi mendapatkan Cula yang ada pada tubuh kita. Berbeda
dengan tanduk, kita memiliki Cula yaitu berupa tulang yang hanya terdiri dari
keratin. Dan Cula yang ada pada tubuh kita ini masih menjadi buruan manusia
yang nantinya akan dihancurkan dan dijadikan bubuk. Dipercayai memiliki
kemampuan penyembuh demam dan efek afrodisiak bagi sebagian manusia, meski
tidak ada bukti ilmiah. Ini yang membuat kita takut terhadap manusia
- |
Seandainya bisa, aku lebih memilih alam bebas sebagai tempat
tinggalku. Namun di luar sana sekarang tidaklah aman. Banyak manusia yang memburu
kita. Mereka terlalu egois, tanpa memikirkan terlebih dahulu dampak dari
perbuatan mereka. Padahal, populasi kita sudah hampir punah. Sudah tidak banyak
dari kita yang masih bisa bertahan untuk hidup di bumi ini. Belum lagi sekarang
hutan tidaklah senyaman dahulu kala. Banyak pohon-pohon yang ditebang seenaknya,
sepertihalnya ini bumi hanya milik mereka. Padahal kita juga berhak untuk hidup
disini. Untung saja masih ada manusia yang baik hati, yang mau menolong dan
melindungi kita dengan memberikan kita tempat yang layak seperti di Taman
Nasional Ujung Kulon ini.
Namun untuk menghindari dari ancaman penyakit dan bencana
alam, kita membutuhkan satu tempat lagi untuk teman-teman kita. Dan sepertinya Hutan
Baduy, Taman Nasional Halimun, Cagar Alam Sancang, atau Cikepuh bisa menjadi
pertimbangan tempat untuk habitat kita yang kedua. Bagaimanapun, kita juga
bagian dari alam dan Manusia adalah Sahabat kita. Kita juga butuh manusia yang
baik, yang bisa menyelamatkan kita dari kepunahan. Selama ini kita sudah cukup
mengalah, memberikan tempat untuk kebutuhan manusia walaupun pada akhirnya sebagian
manusia tidak pernah puas dan peduli terhadap kita.
-----
Sedikit cerita untuk ikut meramaikan Hari Badak Internasional yang jatuh pada tanggal 22 September kemarin. Bagaimana menurut kamu sob agar Rhino masih bisa bertahan hidup bersama kita?
0 comments:
Posting Komentar