Bukit Asah Bugbug Karangasem, Bali
- Rabu, September 23, 2015
- by
- Riz Altaf

Awalnya sudah ada rencana dari
hari-hari sebelumnya untuk camp di
tempat ini. Di Bukit Asah. Tetapi
karena waktu yang tidak mendukung, akhirnya campnya
kita undur lain waktu. Namun untuk mengobati rasa penasaran dengan tempat dan
pemandangan yang ada di Bukit Asah, akhirnya
aku dan temanku membulatkan niat untuk kesini di hari Minggu, waktu libur kerja
tanpa camp. Edisi survey lah
ceritanya J
Berangkat jam 9 pagi, plan
awalnya jam 7 aku dan temanku berdua berangkat menuju Bukit Asah dengan mengendarai motor. Karena kita belum pernah ke Bukit Asah, jadi kita mempercayakan
diri menggunakan bantuan Google Map. Tanpa
berfikir panjang, mengingat waktunya juga keburu malam akhirnya aku membuka
aplikasi Maps yang ada di
Smartphoneku lalu aku ketik “Bukit Asah”, ketemu dan Go! Kita berangkat. Di sepanjang perjalanan kita menemukan banyak
kejadian tidak terduga. Mulai dari seorang ibu dengan anaknya yang jatuh dari
motor. Belum lagi bahan bangunan yang lepas
dari truk yang berada tepat di depan motor kita. Sepertinya kedua kejadian
tersebut cukup mengingatkan kita untuk tetap berhati-hati di jalan.
Dari Google Map terlihat perjalanan dari Denpasar menuju Bukit Asah
membutuhkan waktu kurang lebih 2 Jam. Tidak sulit sebenarnya, cukup lewat jalan
Bypass Ida Bagus mantra. Tapi karena aku seringnya keliling Denpasar mulu, jadi
aku tidak begitu paham dengan area luar Denpasar. Terik matahari cukup menyengat di kulit. Belum lagi polusi
kendaraan bermotor. Alhasil wajah jadi kumel-kumel
gak karuan. Dengan sedikit ngantuk, beberapa menit sekali aku cek hpku. Aku
lihat posisiku di Map. Lumayan jauh ya? Pikirku. Dari tadi belum juga sampai.
Untungnya tidak lama kemudian sepanjang perjalanan, pemandangannya hijau… sejuk
di mata. Lebih Fresh lah. Sempat
berhenti di salah satu tempat dengan pemandangannya yang cukup indah. Foto-foto
sebentar dan ternyata di tempat tersebut ada parkirnya. Akhirnya aku
mengeluarkan uang untuk membayar parkir dan sekaligus menanyakan Bukit Asah. “Maaf pak mau tanya, Bukit
Asah masih jauh ya dari sini?” dan Bapaknya menjawab, “Bukit Asah? Belum pernah
dengar saya mas. Daerah mana ya itu?”. Lah??? Padahal aku tanya kepada orang Bali.
Pikiran sudah mulai tidak enak,
lihat di peta perjalanan masih kurang 45menit. Kita berhenti sebentar di
Alfamart terdekat untuk istirahat karena cuacanya lumayan panas waktu itu. Dan
aku teringat kata-kata dari temanku bahwa untuk ke bukit asah, kamu harus melewati jalan yang lumayan rusak dan juga
dengan petunjuk jalan yang bisa dibilang kurang jelas. Jadi aku simpulkan bahwa
point yang ada di Google Map ini
masih belum sampai di tempatnya. Berhenti di jalan rayanya lah pikirku. Lalu,
aku mulai mencari informasi tentang tempat ini di Google. Aku lihat dari foto,
tempatnya mepet dengan pantai. Lalu
aku bandingkan dengan yang ada di Google Map. Dan inilah hasilnya:
Yap. Informasi dari Google Map
yang aku lihat, terlihat bahwa Bukit Asah dekat dengan Danau, Bukan
Pantai. Lo? Sempat bingung lalu aku
menemukan informasi lagi bahwa Bukit Asah itu terletak di daerah Karangasem. Aku lihat papan petunjuk
jalan di dekat tempatku saat ini, dan apa yang terjadi? Hyaaa kita nyasar sob.
Wkwkw. Ternyata sekarang kita sudah berada di daerah Besakih. Wah! Gak
nyambung. Harusnya dari bypass tadi lurus, bukan belok kiri. Capek, bingung, ngakak,
jadi satu. Kok bisa lo nyasar sejauh ini? Hahaha… akhirnya kita memutuskan
untuk mengunjungi tempat wisata terdekat yang berada di daerah besakih. Lalu
aku mulai penasaran dengan point yang
membuat kita nyasar sejauh ini. Danau apakah itu? Ternyata, danau tersebut
adalah Danau Batur yang berada di
dekat Gunung Batur Kintamani. Wah…
Nyasar membawa berkah kalau gini ceritanya… Tanpa pikir panjang akhirnya kita sekalian
mampir dulu ke Kintamani. Baca
disini ceritaku waktu di Kintamani: Mengitari Danau Batur Kintamani, Bali
Pulang dari Kintamani sekitar jam 2 siang, kita melanjutkan perjalanan menuju
tempat awal tujuan kita, yaitu Bukit
Asah. “Pantang menyerah walaupun sudah nyasar”. Perjalanan pulangnya bisa
dibilang lebih santai, karena jalannya turun gunung. Walaupun wajah sudah gak karuan.
Panas, dingin, polusi, nyampur jadi satu. Ini muka sudah jadi merah gak jelas…
wkwkw. Walaupun kali ini aku sudah menemukan route yang benar, tapi aku gak mau
mengulangi kesalahan yang sama. Ternyata benar sob, papan jalan menuju tempat
ini (bukit asah) kurang begitu terlihat oleh mata. Sempat nyasar juga ke
pantainya… hehe… nyasar lagi. Tapi dengan petunjuk dari warga setempat,
akhirnya kita menemukannya.
Tiket Masuk Bukit Asah : Rp.2.000 /orang. Kamu juga bisa camp di sini. Aku
sempat Tanya ke petugasnya, untuk harga sewa tenda di sini berapa, dan ternyata
harga sewa tendanya per-malam Rp. 80.000 sudah termasuk kayu bakar yang bisa
kamu gunakan untuk api ungun. Hm.. Jadi pengen camp di sini. Gimana ya
malam-malam di tempat ini? Haha. Tempatnya tenang dan bersih. Di sini juga
banyak orang berjualan, jadi kamu gak perlu cemas jika kelaparan. Tapi jangan
lupa untuk membuang sampah pada tempatnya ya… J
![]() |
- |
![]() |
- |
![]() |
- |
![]() |
- |
foto-fotonya keren banget..
BalasHapus