Melasti. Ada dua pantai dengan nama yang sama di pulau Bali ini. Yang satunya ada di daerah ungasan. Dan jika kamu search di Google dengan kata kunci “Pantai Melasti” kamu akan menemukan satu pemandangan pantai yang ada air terjun di sampingnya. Iya jadi alkisah air terjun itu berasal dari pengairan sawah warga yang ada di dekat Tanah lot Tabanan. Dan kali ini aku akan membahas kenapa kamu tidak boleh ke tempat yang satu ini. Lalu kenapa aku sudah sampai ke tempat ini? Katanya tidak boleh? Ya alasannya karena aku belum pernah membaca artikel yang isinya seperti di halaman ini. Jadi buat yang ingin kesana mending jangan baca tulisan ini, ntar nyesel J

Saat aku berada di Tanah Lot, aku teringat dengan tempat yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan oleh para blogger tanah air. Pantai Melasti. Yaitu pantai yang berada di dekat tanah lot dengan adanya air terjun yang membuat pemandangannya begitu indah dilihat oleh mata. Karena koneksi internet di Tanah Lot cukup mendukung, jadi sambil menunggu matahari terbenam aku browsing-browsing tentang pantai yang satu ini. Pantai Melasti. Dan akhirnya aku mendapatkan petunjuk bahwa pantai ini ada di sebelah restaurant yang bernama Warung Mandala di daerah Tanah Lot. Di sebelah kanan pintu masuk tepatnya.

Aku mulai melangkahkan dan mencari papan yang bertuliskan “Warung Mandala”, lumayan bingung tapi akhirnya ketemu juga.

Cukup kikkuk ketika masuk ke tempat ini, karena aku bingung saat sampai di restaurannya. Dari jauh aku lihat sebelah kiri berjejer kursi yang tertata rapi dengan lilin di mejanya. Romantis sekali sambil menikmati matahari terbenam pikirku. Dan sebelah kanan ada koki yang sedang sibuk memasak di luar halaman. Gak tau masak apa, sempat melihat sepertinya dia membakar sayuran. Aku tidak begitu paham dengan masakan-masakan level atas. Dan yang parahnya lagi, ini tempat ada pak securitynya. Wah benar ni, kalau mau ke pantai melasti harus melewati tempat makan yang satu ini? Pasang muka gak bersalah akhirnya aku masuk saja melewati jalan yang gak tau itu arah kemana, yang jelas melewati restaurannya. Dan sampailah aku ke tempat yang saatu ini:

Yap aku sampai di atas tebing saudara-saudara... dan ternyata aku melihat cukup banyak orang yang sudah ada disini. Karena kepo, akhirnya aku turun ke pantainya dan mencari air terjunnya. Berjalan menelusuri pantai namun aku belum juga menemukan air terjunnya. Cukup bingung hingga akhirnya aku bertanya ke salah satu orang yang lagi memancing disana.

Yap. Jika kamu cari foto di internet, kamu bisa melihat air terjunnya disana. Ada air yang jatuh dari tebing menuju pantainya. Sepertihalnya Ekspetasi dan Realita, pas hari ini aku kurang beruntung. Dan aku hanya mendapatkan pemandangan pantainya. It’s OK, No problem… pemandangannya cukup bagus kok. Suasananya juga lebih tenang dibandkan dengan ketika di Tanah Lot tadi. But, kembali ke judul awal kenapa kamu tidak boleh ke tempat yang satu ini? Bukan ini alasannya sob… melainkan lihat ke gambar yang ada di bawah ini:

Ini foto aku ambil pas pulang. Karena tadi keasikan pasang muka tidak bersalah melewati restaurant yang tadi aku ceritakan, aku kurang memperhatikan papan peringatan. Maaf… maaf… gara-gara ada sms ni, jadi fokusnya ke handphone. Gak lihat jalan. Cari-cari alasan. Iya, jadi setelah melewati tempat makan tadi, ada papan peringatan nempel di pohon yang tidak memperbolehkan kita untuk masuk ke pantainya. Tetapi disana ada jalan menuju pantainya. Jadi ya siapa yang salah dong? Hehe…