Hello,This is me!

Riz Altaf

Not everyone will understand ur journey It's Okay! You're here to live ur life Not to make everyone understand

Senin, 21 September 2015

Mengitari Danau Batur, Kintamani - Bali



Ada empat danau di pulau Bali yakni Danau Buyan, Danau Tamblingan, Danau Beratan dan yang terakhir adalah Danau Batur. Nama Danau Batur ini sendiri berasal dari nama gunung yang ada di sampingnya yaitu Gunung Batur. Danau Batur berlokasi di daerah Kintamani. Keindahan Danau Batur jelas terlihat ketika kita melihatnya dari atas. Ada banyak restoran, hotel, dan juga pemandian air hangat di sekitar danau ini. Namun saat ini aku belum sempat mencoba ke salah satunya.

Pertama kali aku melihat danau ini dari atas, aku teringat oleh Desa Trunyan. Yaitu desa yang berada di sebelah barat dari danau ini. Sebuah desa tua yang terkenal dengan keunikannya dalam ritual pemakaman orang yang telah meninggal. Masyarakat Trunyan mempunyai tradisi pemakaman dimana jenazahnya dimakamkan di atas batu besar yang memiliki cekungan 7 buah. Spooky! Sempat ada yang menawari paket kesana ketika aku dan temanku turun menuju danaunya. Tapi karena waktu dan juga mengingat awal tujuan kita bukan kesana, akhirnya kita pending dulu liburan kesana. Liburan? Ke tempat pemakaman apa bisa disebut liburan ya? Hehe

Cukup sulit adaptasi dengan cuaca di Kintamani. Pertama kali masuk ke daerah yang rindang dengan pohon-pohon yang berada di samping kiri dan kanan jalan menuju danaunya, badanku terasa sangat dingin. Jaket yang tadinya aku lepas, akhirnya aku pakai lagi. Begitupun belum cukup untuk menghangatkan badanku. But, waktu sudah masuk ke daerah perkampungannya, cuaca berubah total. Panas, debu, pengap, dingin, sejuk, campur jadi satu. Mungkin karena aku datang ke sini pas di siang hari. Mengambil foto panoramapun terbilang cukup sulit dengan cahaya matahari yang berada pas di atas kepala.


Ada Penampakan

Selfie

Sempat istirahat di salah satu tempat yang berada di dekat danaunya. Dari jauh terlihat parkiran mobil & motor yang masih sepi. Entah kenapa, padahal aku datang pas weekend tapi cukup sedikit pengunjung yang terlihat di tempat ini. Kebanyakan pengunjungnya datang ke pemandiannya atau ke desa trunyan kali ya? Padahal di tempat ini sudah disediakan tempat duduk yang cukup asyik untuk bersantai sambil menikmati pemandangan danaunya. Atau kamu juga bisa menyewa pancing dengan harga Rp.10.000. O, ya sebelum turun ke danaunya kita sempat melihat salah satu spot di pinggir jalan yang sepertinya memang digunakan untuk mengabadikan foto pemandangannya dari atas. Banyak juga orang berjualan di sana. Tapi karena kita cukup lelah menjalani semua ini , jadi kita pulang sajalah J


Foto Bareng Cewek Kintamani

Di Dekat Danaunya



Banyak faktor yang mempengaruhi untuk mendapatkan foto pemandangan yang indah di suatu tempat. Cuaca salah satunya. Karena sampai di tempat ini siang hari, kita cukup sulit untuk mendapatkan spot foto yang bagus. Padahal kita turun sampai ke ujung jalan lo… Sampai di jalan yang menuju pura di dekat danau batur ini. Ada istilah “indah dilihat oleh mata, namun terlihat biasa saat difoto”. Dengan Gunung Batur di samping kiri dan juga Danau Batur di samping kanan, seharusnya ada spot yang pas untuk mengabadikan fotonya. Cukup bingung, hingga akhirnya kita menemukan tempat yang masih dalam proses pembangunan, dengan nakal akhirnya kita berhenti di sana untuk mengambil foto sebentar… hehe.


-

-

Panorama dari Atas


Semua artikel di blog ini hanyalah untuk berbagi. Mohon maaf jika ada salah dalam penulisan kata. Kritik dan saran sangat diterima, silakan meninggalkan komentar. Semoga bermanfaat. Terima kasih

3 comments: