Hello,This is me!

Riz Altaf

Not everyone will understand ur journey It's Okay! You're here to live ur life Not to make everyone understand

Rabu, 23 April 2014

Sepanjang Malioboro – Yogyakarta

Malioboro. Salah satu ikon tempat wisata di Yogyakarta. Sempat bertanya-tanya sebelumnya, apa sih Malioboro itu? Ternyata Malioboro itu adalah nama jalan yang ada di Yogyakarta. Begitu terkenal dengan ciri khas Jogjanya. Di sepanjang jalan kita bisa menemui banyak sekali orang berjualan mulai dari kaos, baju batik, maupun pernak-pernik yang melambangkan Jogja. Biasanya disini tempat untuk membeli oleh-oleh khas Jogja. Harganya terjangkau dan jika kita pintar menawar bisa miring 45derajat J

Pertama kali menginjakkan kaki di Yogyakarta tujuan pertama adalah Malioboro. Turun dari stasiun Lempuyangan kita jalan kaki menuju Stasiun Tugu yang dekat dengan Malioboro. Karena kita naik kereta ekonomi maka kita turun di stasiun Lempuyangan J. Tidak begitu jauh dan juga tidak melelahkan. Disamping jalannya yang mudah dihafal, orang-orangnya juga welcome. Asyik diajak berbicara. GPS Manual bisa diandalkan disini.

-


Begitu sampai Malioboro, bukannya katrok tapi keingintahuan besar sepanjang jalan aku mencari papan jalan yang biasa sering nongol di facebook. Yap… papan jalan warna hijau bertuliskan “Malioboro”. Sempat mau ngajuin ke Muri ni aku, tuh papan bisa dikasih penghargaan papan yang sering buat photo. Entah kenapa ujung-ujungnya aku juga ikut photo J Tujuan mungkin sama dengan orang-orang yang pada antri, buat nunjukin kalau uda pernah ke Malioboro.

Malam hari Malioboro begitu ramai pengunjung. Orang Indonesia maupun Mancanegara. Disana nuansa jawa begitu menempel erat. Kita bisa melihat delman dengan sang kusir yang memakai blangkon berjalan disamping kita. Nuansa batik yang sangat melekat. Bukan hanya ada pada baju resmi ataupun kebaya, batik juga bisa menempel pada pakaian sehari-hari seperti kaos. Dengan berbagai macam desain yang terupdate. Kombinasi antara Culture dan Modern.

Sarapan nasi pecel
Juga banyak orang berjualan makanan khas Jogja yaitu Gudeg. Pertama kali aku mencoba, komentarku adalah “Manis”. Ya… ternyata Gudeg itu manis J haha. Kalau malam hari banyak kita temukan Nasi Kucing di pinggir jalan. Bukan nasi untuk makanan kucing ataupun lauknya kucing, Nasi kucing yang dimaksud adalah porsi nasi tersebut seukuran makanan kucing. Begitupun lauknya ada ikan tongkol, ayam, udang, dsb. Dan untuk yang satu ini aku sangat suka. Good lah… Jogja memang istimewa...

Semua artikel di blog ini hanyalah untuk berbagi. Mohon maaf jika ada salah dalam penulisan kata. Kritik dan saran sangat diterima, silakan meninggalkan komentar. Semoga bermanfaat. Terima kasih

0 comments:

Posting Komentar